Angin meniupkan debu di depan gerbang Jerusalem
terhempas ke tubuh-Nya
Duri mawar yang indah itu terajut dan menusuk
kepala-Nya
Kayu gantungan yang kasar dan berat
Luka-luka bekas cambukan itu tentu menyakitkan!
Dan kita hanya terdiam di sana memandang semuanya
Orang itu namanya Simon…..dia berasal dari Kirene…..
Mari lanjutkan perjalanan kita TUHAN! Perjalanan ini hampir
selesai
Engkau malah menasihati kami TUHAN,
Bahwa kita tak boleh membenci mereka yang
menginginkan kematian-Mu
Wajar kan jika kita membenci mereka yang menyakiti
kita?
Kau malah berdoa bagi mereka
Dengan sedikit ketakutan kami melangkahkan kaki
mendekati salib itu
Kami merasakan desahan nafas terakhir
sebelum Engkau
menghembuskannya untuk terakhir kali
Langit mulai gelap, angin makin kencang
Lalu kami bertanya, entah kapan, di mana dan
bagaimana
Engkau memutuskan untuk menjalani ini semua
Engkau mengatakan kepada kami hanya sebuah kata “KASIH”
Namun kami tetap tak mengerti
Lalu Engkau memberikan contoh melalui hidup-Mu,
pengorbanan-Mu
Hingga kami mengerti apa itu KASIH
Dan di akhir semuanya Engkau menambahkan bahwa “KASIH
YANG SEJATI adalah…
Kasih seorang sahabat yang rela memberikan nyawa-Nya bagi
sahabat-sahabatNya.”
Terima kasih TUHAN YESUS…..karena melalui kematian-Mu
Dosa kami pun terhempas bersama angin Jerusalem......